Total Tayangan Halaman

Rabu, 29 Mei 2013

Aku dan Jalan Panjang yang bernama perjuangan

Hari ini adalah hari ke 900an aku di ETOS, seperti sebuah rekaman yang siap menyimpan memori tentang segala hal yang aku cetak di Beasiswa ini. Pandora itu berputar saat ada penugasan untuk membuat sebuah profil seorang ETOser. Dimulai dari mana? Dimulai dari bismillah, berharap aku akan menuliskan rentetan prestasi selama menjadi ETOSer, bukan sebaliknya.
Namaku Siti Andriani, putri dari Bapak Zainudin dan Bunda Hanik Marwiyah. Cita-citaku simpel, menjadi seorang dokter. Walau akhirnya sekarang aku dibesarkan di lingkungan akademik seorang food scientist bukan dokter. Tapi aku cukup bangga. Bisa menjadi seorang mahasiswa di Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Brawijaya.
Aku putri nomer dua dari empat bersaudara. Kakak perempuan yang biasa ku panggil Mbak Hib (Miftakhul Rohmah) kini menjadi seorang istri. Beliau mendedikasikan diri menjadi seorang pengajar. Pekerjaan yang sangat mulia. Adik pertamaku yang mulai beranjak belia, Siti Masruroh kelas 1 MTsN Kanigoro Kediri. Orang bilang masa ini adalah masa peralihan, maka jadilah aku bersepakat dengan tekadku untuk membentuk semacam barier antara adik perempuanku dengan dunia remaja yang baru baginya. Berharap dia menjadi mar’atus shalihah, penerus perjuangan ummul mukminin. Adik bungsuku seorang lelaki, kebanggaan keluarga. J. Sekarang baru kelas 5 SD di SDN Negeri Sambi II Kediri. Sudah 3 pekan berturut-turut menjadi seorang pemimpin upacara. Bangga sekali dia saat bercerita tentang hal itu kepadaku saat aku pulang ke rumah terakhir waktu. Pun yang mendengar juga sangat merasa bangga.
Aku masih ingat satu maghrib diantara maghrib yang lain saat SMS itu datang. SMS pemberitahuan bahwa aku dinyatakan menjadi salah satu penerima Beasiswa Studi ETOS. Setelah penantian setahun atas studiku yang sempat terhambat. Malam itu aku resmi menjadi mahasiswa. Walaupun 1 minggu sebelumnya sudah ada pengumuman SNMPTN 2010 yang menyatakan aku mendapat bangku kuliah di FTP UB.
Malang menjadi kota baruku tempat berjuang, tinggal di asrama, teman baru, suasana baru dan kebiasaan baru. Kepribadiaan dan pemikiranku mulai dibentuk. Aku sudah mengazzamkan diri untuk mencetak sebanyak-banyaknya prestasi selama aku masih diberi kesempatan menjadi seorang mahasiswa. Bersama EOTSer yang lain, kami saling berlomba mencetak prestasi.
Masih teringat semester pertama dulu aku dan teman-teman asrama selalu bercerita dengan riang setelah ada acara rangkaian OSPEK berlangsung. Kami selalu mendapatkan doorprize karena selalu maju saat ada kesempatan, jadilah kami mempunyai banyak hadiah di setiap kesempatan. Semester pertama fokus menjajaki dunia perkuliahan. Alhamdulilah masih sempat mencetak prestasi di semester satu, bakat dari orok J Lomba ceramah ramdhan se-Malang raya. Juara dua. Dengan senang hati membawa pulang piala ke kampung halaman. Bertambah satu koleksi pialaku. Semester selanjutnya sudah mulai aktif di LKM fakultas. Kupilih LKM yang sekiranya bisa mendukung proses pencetakan prestasiku.
Bromo, Muhasabah setiap langkah bersama manajemen Beastudi Etos pusat
Agritech Research and study Club (ARSC) adalah salah satu LKM yang aku pilih. Lembaga riset dan kepenulisan ini mengajariku banyak hal. Tidak hanya tentang dunia ilmiah, namun juga tentang suasana keluarga yang akademis dan memancing adrenalin untuk terus berprestasi. Dari LKM ini, aku bisa mempersipakan banyak event lomba yang beberapa alhmadulillah bisa menjadi finalis ataupun juara. Diawali saat semester 2, aku dan temanku berhasil mewakili Fakultas Teknologi Pertanian di ajang Lomba karya Tulis al-Qur’an di MTQ tingkat Universitas. Pernah mendapat hibah dana DIKTI di ajang PKM-Pengabdian Masyarakat dan PKM-Penelitian. Juara II Pekan Ilmiah di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Juga menjadi peserta di AISCT 2013. Alhamdulillah, Allah memberikan banyak pelajaran dari segala prestasi ini.
LKM yang lain yang aku ikuti adalah FORKITA (Forum Kajian Islam Teknologi Pertanian FTP-UB). Inilah ukhuwah, ya inilah ukhuwah. Merajut indahnya persaudaraan berdasarkan kata iman. Banyak pula prestasi yang aku raih lewat LKM ini. Pernah menjadi delegasi hifdzil di MTQ UB, pernah menghadiri silaturahmi Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus Nasional di Yogyakarta hingga akhirnya Allah memberiku amanah sekarang menjadi seorang ketua Keputrian di FORKITA. Hal yang sangat berat. Namun juga menjadi salah satu motivasiku untuk terus memperbaiki diri.
Di semester 5 dan 6 juga diberi amanah menjadi seorang asisten praktikum kesempatan pertama datang saat pendaftaran asisten untuk praktikum Kimia Dasar untuk mahasiswa baru. Aku diberi amanah lebih, menjadi seorang koordinator asisten. Jadilah aku membawahi 40 asisten yang lain dan kurang lebih 850 peserta praktikum. Kesempatan kedua, aku diberi kesempatan menjadi asisten di praktikum kimia organik I. Tetap, semua ada hikmahnya masing-masing.
Aktif di Komunitas Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Ketua Alumni MAN 2 Kediri Nasional, mengajar di Madratsah Diniyah Muhammadiyah Al-Amien Bareng tengah Malang, mentor lingkar cinta Kampus Perjuangan. Dan tetap bercita-cita menjadi seorang anak yang berbakti, mahasiswa berprestasi, mutarobbi yang taat, mentor yang istiqomah, jundi yang ikhlas dan hamba yang beriman dan bertaqwa. Semoga J